Selasa, 27 Maret 2018

Ramahlah seperti ...

Ramah.
_________
Ramah seperti Mentari.. Ia ramah menyapa pagi.  Ia tak langsung menyapu kabut tapi pelan pelan menyelimut dalam hangat yang pelan pelan menyingkap gelap. Menyambut terang dengan girang, tak ada sedih atau tertatih, atau tiada sadar malam yang gelap, perlahan lenyap.

___________
Ramahlah seperti hujan. Ia jatuh sebagai butiran yang turun, bukan tumpah seperti air  terjun, menyapu hawa panas mengepul diudara, hilang berubah sejuk tak tampak mata. bukan saja udara gersang larut kesejukan, tetesan deruan berubah mengetuk bumi, terlarut menyandera  dalam irama bunyi, siapa sangka tetesan itu mengetuk hati dan menyita perhatian, menghadirkan kerinduan, mencipta bayangan, muncul dari alam bawah kesadaran.

__________
Ramahlah seperti angin,
Nyata tapi Tak kasat mata, tapi ia mengarah menuju tempat yang tepat  tanpa tersesat. Jelas tak terlihat mata, Pasti walau terlihat tak nyata. Memenuhi dalam ruang tiga dimensi, setiap ruang dan sisi, dalam setiap tarikan nafas manusia, ia menyatakan akan kehadirannya.

__________
Ramahlah seperti langit.
Ia tak semuanya menyebut apa ia. Tak  semua selalu menolehnya, jelas bahkan  mengabaikannya, tapi ia tetap ada, d atas kepala, Ia tetap tinggi dan luas tanpa tepi.

#catatanblog
#pangerankodok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar