Senin, 08 Februari 2016

Literasi Sains

Apa yang kamu bayangkan jika mendengar istilah Literasi Sains ? 
Literasi sains prilaku yang berhubungan dengan pengetahuan sains yang dimiliki dan menghubungakan dengan yang segala sesuatu dijumpai dikehidupan sehari-hari dalam bentuk prilaku. misalnya minum teh atau kopi panas dihindari menggunakan gelas kaca bisa mengakibatkan gelas pecah karena pemuaian, penggunaan smartphone tidak boleh sering ditaruh saku pakaian karena bisa mengakibatkan radiasi pada bagian tubuh manusia, atau pengendara kendaraan bermotor mematikan mesin kendaraan sambil yang menunggu lampu merah demi mengurangi emisi gas buang untuk mengurangi efek rumah kaca. dan banyak macam hal lain lagi yang berhubungan prilaku melek sains.
 Sejarah literasi sains
Orang pertama kali yang menggunakan istilah literasi sains adalah Paul de Hart Hurt dari Stanford University. Menurut Hurt, science literacy  berarti tindakan memahami dan mengaplikasikannya bagi kehidupan dan bagi kebutuhan masyarakat. Holbrook (2009) dalam jurnalnya The Meaning Of Science Literacy, menyatakan  literasi sains berarti penghargaan pada ilmu pengetahuan dengan cara meningkatkan komponen-komponen belajar dalam diri agar dapat memberi kontribusi pada lingkungan sosial.  


Pengertian Literasi Sains
Literasi Sains (Science Literacy, LS)  berasal dari gabungan  dua kata latin yaitu Literatus, yang ditandai dengan huruf, melek huruf atau berpendidikan dan scientia, yang artinya memiliki pengetahuan. Menurut C.E de Boer (Toharuddin dalam Nurlaeli, 2012). National Science Teacher Association (NSTA) mengemukakan bahwa orang yang memiliki literasi sains  adalah orang yang menggunakan konsep sains, mempunyai keterampilan proses untuk dapat menilai orang lain dan  lingkungannya serta memahami memahami interaksi antar sains, teknologi, dan masyarakat, termasuk perkembangan sosial dan ekonomi. Literasi Sains menurut PISA (OEDC, 2006)  adalah kemampuan mengidentifikasi isu ilmiah, dan  menggunakan bukti ilmiah itu dalam  kehidupan sehari-hari.


Berdasarkan pernyataan diatas literasi sains memiliki arti luas, setiap kalangan dapat memberikan kontribusi dalam mengartikan literasi sains. Setiap kalangan umur memberikan kontribusi terhadap teknolgi berdasarkan tingkat pemahaman yang dimilikinya. Graeber (2002) mengemukakan bahwa literasi sains merupakan “kompetensi   hidup”   sebagai   tujuan   pendidikan   di   sekolah.   Literasi   sains merupakan jawaban tentang untuk apa kita belajar sains, yaitu dalam rangka mengatasi dunia yang kompleks dimana beberapa kompetensi yang spesifik dapat diperoleh dalam domain sains literasi sains merupakan kompetensi yang terkait dengan aspek pengetahuan, keterampilan, dan nilai serta sikap terhadap sains. Literasi ini meliputi seluruh tujuan dari pendidikan yang mencakup kecakapan dan nilai dalam konteks sains dan teknologi (Anonim, 2011)
Collette dan Chiapetta (Sukri dalam Gita, 2010) mengemukakan bahwa seseorang dikatakan memiliki literasi sains apabila ia memiliki :
  1. Pengetahuan cukup tentang fakta, konsep, teori sains dan kemampuan untuk mengaplikasikannya.
  2. Pemahaman tentang sains dan hakekat sains.
  3. Sikap positif terhadap sains dan teknologi.
  4. Apresiasi terhadap nilai sains dan teknologi dalam masyarakat dan pengetahuan tentang bagaimana sains, teknologi dan masyarakat saling mempengaruhi.
  5. Kemampuan menggunakan proses sains untuk menyelesaikan maslah dan mengambil keputusan sehari-hari.
  6. Kemampuan membuat keputusan berdasarkan nilai tentang isu-isu masyarakat.
  7. Kemampuan keterampilan proses sains untuk dapat diaplikasikan dalam bekerja dan dapat berperan dalam masyarakat. 
  8. Pandangan dan pemahaman yang lebih baik terhadap lingkungannya karena ada pembelajaran sains di sekolah

Gambaran Literasi Sains


sumber www.tes.com

Pentingkah literasi sains itu ? jawabannya tentu saja itu penting.

Literasi sains begitu penting. Pertama, pemahaman IPA menawarkan pemenuhan personal dan kegembiraan, keuntungan bagi personal untuk dibagikan dengan siapa pun. Kedua, negara-negara dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan yang dihadapkan dalam kehidupannya yang memerlukan informasi ilmiah dan cara berpikir ilmiah untuk mengambil keputusan dan kepentingan orang banyak yang perlu di informasikan seperti, udara, air dan hutan. Pemahaman IPA dan kemampuan dalam IPA juga akan meningkatkan kapasitas siswa untuk memegang pekerjaan penting dan produktif di masa depan (Elsy, 2012)

 
 sumber : www.rexkang.com


daftar pustaka



Holbrook, J., & Rannikmae, M.  2008. The meaning  of science literacy, hal 275-288 






Zuriyani, Elsy.  2012. Literasi Sains Dan Pendidikan diunduh dari http://sumsel.kemenag.go.id/file/file/.../wagj1343099486.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar