Apa yang kamu bayangkan jika mendengar istilah
Literasi Sains ?
Literasi sains prilaku yang berhubungan dengan
pengetahuan sains yang dimiliki dan menghubungakan dengan yang segala sesuatu
dijumpai dikehidupan sehari-hari dalam bentuk prilaku. misalnya minum teh atau
kopi panas dihindari menggunakan gelas kaca bisa mengakibatkan gelas pecah
karena pemuaian, penggunaan smartphone tidak boleh sering ditaruh saku pakaian
karena bisa mengakibatkan radiasi pada bagian tubuh manusia, atau pengendara
kendaraan bermotor mematikan mesin kendaraan sambil yang menunggu lampu merah demi
mengurangi emisi gas buang untuk mengurangi efek rumah kaca. dan banyak macam
hal lain lagi yang berhubungan prilaku melek sains.
Sejarah literasi sains
Orang pertama kali yang menggunakan istilah literasi sains adalah Paul
de Hart Hurt dari Stanford University. Menurut Hurt, science literacy berarti tindakan memahami dan
mengaplikasikannya bagi kehidupan dan bagi kebutuhan masyarakat. Holbrook
(2009) dalam jurnalnya The Meaning Of Science Literacy, menyatakan literasi sains berarti penghargaan pada ilmu
pengetahuan dengan cara meningkatkan komponen-komponen belajar dalam diri agar
dapat memberi kontribusi pada lingkungan sosial.
Pengertian Literasi Sains
Literasi Sains (Science Literacy,
LS) berasal dari gabungan dua kata latin yaitu Literatus, yang
ditandai dengan huruf, melek huruf atau berpendidikan dan scientia, yang
artinya memiliki pengetahuan. Menurut C.E de Boer (Toharuddin dalam Nurlaeli,
2012). National Science Teacher
Association (NSTA) mengemukakan bahwa orang yang
memiliki literasi sains adalah orang yang
menggunakan konsep sains, mempunyai keterampilan proses untuk dapat menilai
orang lain dan lingkungannya serta
memahami memahami interaksi antar sains, teknologi, dan masyarakat, termasuk
perkembangan sosial dan ekonomi. Literasi Sains menurut PISA (OEDC, 2006) adalah kemampuan mengidentifikasi isu ilmiah,
dan menggunakan bukti ilmiah itu
dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan pernyataan diatas
literasi sains memiliki arti luas, setiap kalangan dapat memberikan kontribusi
dalam mengartikan literasi sains. Setiap kalangan umur memberikan kontribusi
terhadap teknolgi berdasarkan tingkat pemahaman yang dimilikinya. Graeber
(2002) mengemukakan bahwa literasi
sains merupakan “kompetensi hidup”
sebagai tujuan pendidikan di
sekolah. Literasi sains merupakan jawaban
tentang untuk apa kita
belajar sains, yaitu dalam rangka
mengatasi dunia yang kompleks dimana beberapa kompetensi yang spesifik dapat diperoleh dalam domain sains literasi sains merupakan
kompetensi yang terkait dengan aspek pengetahuan, keterampilan, dan nilai serta sikap terhadap sains.
Literasi ini meliputi seluruh
tujuan dari pendidikan yang mencakup
kecakapan dan nilai dalam konteks
sains dan teknologi (Anonim, 2011)
Collette
dan Chiapetta (Sukri dalam Gita, 2010) mengemukakan bahwa
seseorang dikatakan memiliki literasi sains apabila ia memiliki :
- Pengetahuan cukup tentang fakta, konsep, teori sains dan kemampuan untuk mengaplikasikannya.
- Pemahaman tentang sains dan hakekat sains.
- Sikap positif terhadap sains dan teknologi.
- Apresiasi terhadap nilai sains dan teknologi dalam masyarakat dan pengetahuan tentang bagaimana sains, teknologi dan masyarakat saling mempengaruhi.
- Kemampuan menggunakan proses sains untuk menyelesaikan maslah dan mengambil keputusan sehari-hari.
- Kemampuan membuat keputusan berdasarkan nilai tentang isu-isu masyarakat.
- Kemampuan keterampilan proses sains untuk dapat diaplikasikan dalam bekerja dan dapat berperan dalam masyarakat.
- Pandangan dan pemahaman yang lebih baik terhadap lingkungannya karena ada pembelajaran sains di sekolah
Gambaran Literasi Sains
sumber www.tes.com
Literasi sains begitu penting. Pertama, pemahaman IPA menawarkan pemenuhan personal dan kegembiraan, keuntungan bagi personal untuk dibagikan dengan siapa pun. Kedua, negara-negara dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan yang dihadapkan dalam kehidupannya yang memerlukan informasi ilmiah dan cara berpikir ilmiah untuk mengambil keputusan dan kepentingan orang banyak yang perlu di informasikan seperti, udara, air dan hutan. Pemahaman IPA dan kemampuan dalam IPA juga akan meningkatkan kapasitas siswa untuk memegang pekerjaan penting dan produktif di masa depan (Elsy, 2012)
sumber : www.rexkang.com
Holbrook, J., & Rannikmae, M. 2008. The meaning of science literacy, hal 275-288
OEDC, 1999, Measuring Student
Knowledge And Skills - Organization For Economic
Co-Operation And Development
Zuriyani, Elsy. 2012. Literasi Sains Dan Pendidikan diunduh dari http://sumsel.kemenag.go.id/file/file/.../wagj1343099486.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar